Supreme In Action
Today In Music
Movie Jungle
Believe It Or Not
True Fiction
The Radio

Middle Earth, Saturday, June 12, 2004
 
The Great Wall of China

The Great Wall of China atau Tembok Raksasa China dipercaya merupakan satu-satunya obyek buatan manusia yang bisa dilihat dari bulan. Bener ngga sih?

Pernyataan diatas banyak dipercaya oleh sebagian besar manusia di bumi (tentu saja yang demen memperhatikan hal-hal misterius tentang alam semesta) sebelum peristiwa pendaratan manusia di bulan di akhir dekade 60-an. Pernyataan ini ternyata tak lebih dari salah satu informasi yang tidak benar mengenai alam semesta. Spekulasi ini sudah berlangsung beberapa dekade sebelum ilmu pengetahuan dan teknologi membuktikan hal tersebut. Meskipun spekulasi awal adalah bahwa Tembok Raksasa ini bisa dilihat dari luar angkasa, tidak sulit untuk membuktikan bahwa spekulasi ini salah berdasarkan dari mana obyek ini akan dilihat, dari luar angkasa atau bulan, tetep aja SALAH.

Sebelum dibuktikan apakah bisa dilihat dari bulan atau luar angkasa, para ilmuwan mencoba melihat obyek ini dari lapisan atmosphere paling rendah (dengan menggunakan Space Shuttle pada radius 160 sampai 350 mil diatas permukaan bumi), ternyata Tembok China masih tidak terlihat, ini berarti dua kali kesalahan.

Pertama-tama, bukan hanya obyek yang bisa dilihat dari lapisan terendah atmosphere yang direkam oleh NASA, berdasarkan jepretan mereka, yang bisa terlihat dari jarak tersebut adalah jalan tol, airport, jembatan, bendungan dan beberapa bangunan di Kennedy Space Center. Kedua, meskipun obyek lain terlihat pada jarak ini, menurut pesawat Shuttle Jay Apt, Tembok China hampir tidak bisa dilihat, kecil sekali seperti landasan pacu airport, padahal bangunan ini jauh lebih besar dan mempunyai warna yang sama dengan permukaan tanah. Jadi spekulasi bahwa Tembok China bisa dilihat dari bulan (yang jaraknya 237 ribu mil) pun gugur, karena dari jarak 180 mil saja, bangunan ini tak terlihat dengan jelas bahkan hampir tak nampak.

Hal ini ditegaskan oleh astronot Alan Bean dari Apollo 12, bahwa benda yang bisa dilihat dari bulan hanyalah lapisan putih (mendung), biru (samudra), kuning (gurun) dan kadang terlihat hijau (bisa hutan yang luas). Tak satupun obyek buatan manusia yang bisa dilihat dari jarak ini. Bahkan pada saat mereka baru saja keluar dari orbit bumi, tak satupun obyek buatan manusia yang bisa dilihat.

Tembok China hanya bisa dilihat dengan memakai gambar hasil radar yang diambil dari angkasa, bukan dari photografi biasa.

Darimanakah spekulasi tersebut pertama kali muncul? Secara pasti sumbernya tidak diketahui, namun hal ini pertama kali ditemukan pada buku karangan Richard Halliburton berjudul Second Book of Marvels, the Orient, yang diedarkan pada tahun 1938 yang menyatakan "Astronomers say that the Great Wall is the only man-made thing on our planet visible to the human eye from the moon."
Halliburton adalah penulis yang sangat popular selama pertengahan abad 20, dan kalau bukan dari dia spekulasi ini berasal, tak diragukan lagi dia telah menyebarkan sesuatu yang tidak benar.

So, what's the point? Buat para penulis non-fiction seharusnya berhati-hati dalam menyuguhkan sebuah fakta yang mungkin bakal dipercaya banyak orang yang hidup sampai satu abad mendatang. Terkadang sesuatu yang spektakuler datang dari spekulasi yang akhirnya mengundang ilmuwan untuk meneliti. Tapi disisi lain, spekulasi akan memenjarakan pemikiran kita untuk percaya pada spekulasi tersebut sampai datangnya pembuktian dari para ilmuwan, itupun kalau para ilmuwan tertarik untuk membuktikan. Banyak sekali spekulasi yang ada di kepala kita, yang kadang kita sendiri tidak yakin akan kebenarannya, walau dengan gigih kita mempercayai kebenaran itu.

Anda punya spekulasi? Atau ada satu pernyataan apakah jumlah manusia yang hidup sekarang ini (yang katanya lebih dari 6 milyar lebih) lebih besar jumlahnya dari manusia yang telah meninggal? What Say You?
 

Archives

 June 2004